Guna mendukung pertanian organik dan keberlanjutan lingkungan, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan edukasi mengenai pembuatan biopestisida. Biopestisida yang dimaksud adalah PSB (Photosynthetic Bacteria) yang memanfaatkan mikroorganisme untuk membantu mencegah tanaman terserang hama. Tidak hanya itu, mikroorganisme yang bekerja dalam PSB juga dapat membantu fotosintesis tanaman sehingga hasil panen petani menjadi lebih baik.
Edukasi pembuatan PSB ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024 yang bertempat di Aula Balai Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Adapun kegiatan ini dimulai pada pukul 20.00 dan diikuti oleh anggota kelompok tani Ngudi Makmur 1. Edukasi ini diberikan untuk menggiatkan praktik sistem pertanian organik yang dilakukan oleh petani. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan mengenai PSB dan menampilkan contoh PSB yang sudah dibuat oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro. Selain itu, mahasiswa juga memberikan panduan tertulis berupa leaflet yang dibagikan kepada kelompok tani Ngudi Makmur I. Materi yang tercantum dalam leaflet tersebut berupa informasi lengkap mengenai PSB, sehingga petani dapat menerapkannya secara mandiri.
Pembuatan PSB ini cenderung mudah karena tidak membutuhkan waktu yang lama dan bahan-bahan yang digunakan mudah diperoleh. Bahan-bahan tersebut seperti telur ayam, micin/penyedap rasa, dan saus tiram dengan takaran setiap bahannya adalah 1:1:1. Waktu fermentasi dari PSB adalah sekitar 2 – 4 minggu. PSB yang sudah jadi dapat digunakan berkali-kali oleh petani karena rata-rata dosis dalam setiap pemakaiannya adalah 15ml yang nantinya akan dicampur dengan air. Tanpa disadari, biaya yang dibutuhkan untuk membuat PSB akan lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk membeli pupuk atau pestisida kimia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro yang berasal dari program studi agribisnis. Fokus dari pelaksanaan program kerja ini adalah untuk memberdayakan masyarakat khususnya petani melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Diharapkan dengan dilaksanakannya edukasi mengenai PSB ini, petani di Desa Kataan dapat lebih mandiri dalam mengelola pertanian mereka dan berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Reporter: Rachel Angelica Putri Marpaung
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook