17 Agustus 2024
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar rumah warga sebagai sarana edukasi bagi warga Desa Kataan dalam pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan metode biopori. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran warga desa mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik sekaligus memaksimalkan pemanfaatan lahan yang tidak produktif.
Pembuatan lubang biopori dilakukan di halaman belakang rumah milik Pak Widodo (ketua RT 3) pada tanggal 1 Agustus 2024. Proses pembuatan tersebut direkam dan diedit untuk nantinya ditampilkan pada saat kegiatan edukasi kepada kelompok tani. Edukasi tersebut berlangsung pada 3 Agustus 2024 di Aula Balai Desa Kataan dan diikuti oleh anggota Kelompok Tani Ngudi Makmur 1.
Kegiatan ini diawali dengan memberikan edukasi secara teori dan menampilkan video proses pembuatan pupuk kompos dengan metode biopori. Metode ini dipilih karena mudah diterapkan dan efektif dalam mempercepat proses dekomposisi limbah organik menjadi kompos yang kaya akan nutrisi. Pada kegiatan ini, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro menjelaskan bahwa metode biopori memiliki banyak keuntungan, antara lain meningkatkan daya serap air tanah, mengurangi genangan air, dan memperbaiki struktur tanah. Selain itu, metode ini juga merupakan salah satu solusi dalam pengelolaan limbah organik seperti limbah dapur yang sering kali hanya dibuang begitu saja oleh warga.
Proses pembuatan pupuk kompos ini diawali dengan pembuatan lubang biopori pada lahan kosong yang telah dipersiapkan. Lubang tersebut kemudian diisi dengan limbah organik, seperti sisa makanan, sampah dapur, dan sisa sayuran. Lubang kemudian ditutup dan limbah organik yang dimasukan akan mengalami proses fermentasi sehingga menjadi pupuk kompos dalam 1 – 3 bulan kedepan.
Program kerja ini merupakan salah satu program kerja multidisiplin Tim II KKN Universitas Diponegoro. Dengan dilaksanakannya program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Desa Kataan. Pupuk kompos yang dihasilkan juga dapat digunakan untuk mendukung pertanian lokal, sehingga meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Desa Kataan. Mahasiswa KKN juga berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari kebiasaan warga dalam mengelola sampah secara mandiri.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook